Tianhe-2 (National University of Defense Technology, China)


Inilah superkomputer tercepat di dunia saat ini. Perangkat yang merupakan seri penerus dari Tianhe-1A ini mencatatkan rekor tercepat di dunia, dengan performa 33,86 petaflop. Tianhe-2 menggunakan prosesor Intel Xeon arsitektur Ivy Bridge dan Intel Xeon Phi dengan total 3,12 juta inti (core). Komputer ini menghabiskan daya 17,808 kilowatts dan secara teori mampu menyentuh kecepatan 54,9 petaflop.

Tianhe-2, superkomputer buatan China, telah            dinobatkan       menjadi            perangkat superkomputer tercepat di dunia. Perangkat ini berhasil menggeser superkomputer buatan Amerika Serikat, Titan, ke posisi ke-2.

Tianhe-2     merupakan       superkomputer buatan National University of Defense Technology. Dalam sebuah test benchmark yang dilakukan oleh situs Top 500, perangkat
ini mampu menghasilkan kecepatan proses tercepat di dunia, 33,86 petaflops (kalkulasi 1000 triliun) per detik.

Kecepatan proses tersebut jauh lebih unggul dari Titan. Dikutip dari Business Insider, Selasa (18/6/2013), Titan "hanya" mampu menghasilkan kecepatan proses 17,59 teraflops per detik.

Berbeda dari perangkat superkomputer China lainnya, hampir semua komponen yang ada di Tianhe-2 dibuat dan dikembangkan langsung di negeri Tirai Bambu. Hanya ada satu bagian utama yang dibuat di luar negeri, yaitu prosesor. Pihak pembuat Tianhe-2, memercayakan bagian penting tersebut kepada Intel.

"Kebanyakan dari fitur yang ada di sistem dikembangkan di China. Interconnect, sistem operasi, front-end processors, dan software utamanya dikembangkan di China," kata Jack Dongarra, editor Top 500.

Tianhe-2 ternyata bukanlah superkomputer tercepat pertama bagi China. Pada November 2010 yang lalu, Tianhe generasi pertama, yang dapat diartikan sebagai Milky Way atau Bimasakti, telah merebut gelar superkomputer tercepat di dunia, sebelum akhirnya direbut oleh sebuah mesin dari AS.

Lebih lanjut, diketahui bahwa lima dari sepuluh superkomputer tercepat di dunia saat ini berada di AS, dua di China, dua di Jerman, dan satu lagi ada di Jepang.

Share:

0 komentar